Selasa, 18 November 2014

JADI BAIK? NGGAK CUKUP!

Alhamdulillah.. Allah senantiasa memberikan peluang untuk terus belajar. Termasuk membuat saya terus belajar menjadi orang baik. Ada sedikit kesimpulan dari proses belajar saya akhir-akhir ini. Kesimpulan yang semakin menegaskan saya bahwa, 


"Menjadi orang baik saja tidak cukup. Namun, jadilah orang baik hati yang juga pemberani. Berani jujur, berani berkata dan bertindak, berani memutuskan, berani ambil resiko, berani mengakui kesalahan, berani menang juga kalah, berani beda, berani mempertahankan yang benar, berani melindungi, berani berkorban, dan berani mencintai."

Bukankah perubahan-perubahan besar itu milik orang-orang pemberani???


Sertakan Allah dalam setiap langkah....
Tetap tenang dalam perang... 











Baik dulu, terus berani. 
Pojok Polmas, yang panas, dan semakin mengganas.

Kamis, 30 Oktober 2014

SAUDARIMU, AMANAHMU

Bahkan yang terlihat KUAT pun harus ada yang menguatkan.

Bahkan yang terlihat SEMANGAT pun harus terus disemangati.

Bahkan yang dianggap PAHAM pun harus terus dipahamkan.

Karena itulah, Allah menjadikan Nabi Harun as. penguat Nabi Musa as. 

Senin, 15 September 2014

(MASIH) BELAJAR BAIK

Saat seseorang berada di persimpangan jalan, mereka sesekali memilih berhenti walau hanya sebentar saja. Banyak hal yang dapat melatar belakanginya, hingga mereka memutuskan untuk berhenti di persimpangan jalan itu. Ada dari mereka yang ingin menunggu teman yang lain, walau jarak mereka cukup berjauhan. Ada juga yang memilih untuk berpikir sejenak sebelum ia memutuskan jalan mana yang harus ia pilih, atau bahkan bukan hal yang mustahil jika dari mereka ada yang memilih berjalan mundur dan berhenti untuk selamanya. 

Minggu, 07 September 2014

MERAWAT KUNCUP

Kuncup itu mereka
Mereka yang menunggu siraman cintaNya

Kau siap untuk selalu ada merawatnya?
Kau siap untuk membagi waktu dengannya?
Kau siap bersabar menunggunya merekah?

Kau harus siap, hingga melihat mereka tumbuh bermekaran menghiasi jalan berliku, panjang, dan yang entah ada dimana ujungnya ini.

Hanya satu harapku, agar stok motivasi dan semangat ini akan terus ada untukmu. Selalu.

Semangat merawat kuncup!

Relung hatimu, 070914

Senin, 25 Agustus 2014

DO'A

Saya memang sering 'bengong' saat malam hari memikirkan hal - hal yang menurut saya perlu dijadikan bahan 'bengong' yang asik buat saya, mulai dari hal yang sama sekali tidak serius, sampai hal - hal yang bisa dikatakan 'agak serius'. Sedikit banyak tentunya persoalan hidup yang menjadi trending topic ke-'bengong'-an saya. *sebenarnya ini gak penting

Saya merasakan bahwa setiap diri manusia pasti pernah terbang melayang mengikuti alur pikirannya yang terkadang pergi jauh, bebas, hingga cukup menyulitkan kita untuk menangkapnya kembali. Entahlah, ada yang alam pikirannya terbawa oleh masa lalu yang indah untuk dikenang, hingga sering mengutuki keadaan yang saat ini menurutnya tidak ideal. Ada juga yang terbawa pada bayangan - bayangan masa depan yang belum jelas kabarnya, mungkin dengan bayangan masa depan yang indah atau bayangan sebaliknya yang membuat kita terlalu cemas menjalani hidup. Ya, menurut saya hal ini bisa saja terjadi.  Terlebih, ketika tekanan atau saat dimana kita bingung harus melakukan apa, karena waktu yang kian berkurang, diiringi persoalan yang mengantri untuk diselesaikan.   

Kondisi seperti inilah yang juga membawa diri kita pada sebuah pengakuan bahwa diri ini adalah raga yang lemah, banyak rasa yang akhirnya ditimbulkan. Saat bingung harus melakukan apa, mengadu mungkin sering dijadikan pelabuhan terakhir untuk menambatkan tali, memberhentikan pikiran - pikiran liar yang hampir membuat kita lepas kendali. Mengadu pada yang lebih besar, lebih kuat untuk menanggung semua beban yang menumpuk, hingga akhirnya mampu kembali melayarkan perahu mimpi dan tujuan hidup ke depan.

"Maka, ia mengadu pada Tuhannya : "Bawasannya, aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)."  QS. Al Qomar : 10

"Katakan pada masalah yang besar, bahwa saya memiliki Allah yang lebih besar darimu. Mari kita bertarung!"

Allah swt. selalu membuka telinga untuk mendengar seluruh keluh kesah hambaNya. Do'a, disanalah terbentuk hubungan seorang hamba dengan Tuhan-Nya. Suatu hal yang akan selalu melekat pada kehidupan mereka yang beriman. Untuk itu, suatu hal yang perlu dibenahi bahwa sesungguhnya do'a merupakan bekal / modal utama seorang hamba melakukan perjalanan hidupnya, agar ia selalu kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada. Bukan saja menjadi tempat pembuangan, dimana saat kita akhirnya mengakui bahwa diri ini lemah tak berdaya.

Maka, jadikannlah do'a sebagai iringan langkah pertama kita menuju langkah - langkah selanjutnya. Karena sesuatu tidak terjadi secara kebetulan, tapi berdasarkan ketentuan yang ditentukan oleh Allah swt.

"Berdo'a bukan meminta pada Allah swt. untuk menghilangkan segala ujian kehidupan, namun meminta padaNya untuk senantiasa menguatkan pundak ini memikul segala ujian kehidupan yang ada. Bukankah ujian itu untuk meningkatkan derajat seseorang menuju level selanjutnya?"

Perlu ditekankan pula, bahwa sesungguhnya ladang kehidupan ini bukan hanya meminta pada do'a. Namun seperti hukum alam yang berlaku, bahwa ada yang meminta pun pasti ada yang diminta. Untuk itu, jadilah sebaik - baiknya manusia, sebaik - baik yang diminta dalam do'a - do'a mereka. 

Allahua'lam 

Bengong, 260814 1am.

Jumat, 22 Agustus 2014

PEMBERI SEMANGAT

"Apa kau kira bahwa pemberi semangat itu adalah orang yang surplus semangat? Mungkin tidak! Bisa jadi, ia lebih tak memiliki semangat dibanding dengan mereka yang telah ia beri semangat.
Ia hanya menyadari bahwa kesempatan memberi bukan untuk ditunda - tunda.
Ia akan memberi, walau sedikit yang ia punya.
Ia akan memberi, walau keterbatasan menyelimutinya.
Lalu, bagaimana ia mendapat semangat?
Mereka akan mendapatkanya saat ia memberikan yang sedikit itu pada banyak orang.
Oleh sebab itu aku tahu, bahwa ia tak henti - hentinya memberi.
Karena dengan memberi, ia akan mendapat apa yang ia beri.
Bahkan lebih."

Siang yang Mencoba memberi, 230814

Kamis, 14 Agustus 2014

Aku tahu, bahwa ini rindu namanya. 
Beginilah aku menganggapnya sebuah 'bekas' yang melekat, sangat kuat. 
Buah dari sebuah ukhuwah yang begitu manis kurasa.
Aku teringat kau menjabat tanganku dan memelukku erat saat bertemu.

Tetiba rindu...
Padahal belum genap sebulan kita berpisah untuk sebentar saja menunaikan kewajiban sebagai 'anak'.

Tetiba ingat...
Ingat begitu banyak kenangan yang tak bisa lengkap ku ceritakan.
Biarlah mereka tersimpan rapi dalam memoriku. 

Rabithah yang indah,  senantiasa akan ku kirimkan untuk kalian. 
Berharap hati - hati kita tetap bersatu dimanapun dan kapanpun. 
Berharap untuk senantiasa istiqomah di jalan ini. 

Selamat malam saudariku...
Semoga berkah hari ini, esok, hingga yaumil akhir kelak.

"Aku sadar bahwa istiqomah itu sulit. Namun, ia akan sangat mudah jika dijalani bersama."

Sampai jumpa di mimpi indahku, dan mari segera bangun untuk mewujudkan mimpi- mimpi itu.
Malam, 140814




Kamis, 15 Mei 2014

Rantau 4 : BAHASA

Sering banget ngerasa bersalah akibat pengaruh gaya bahasa yang saya gunakan di tengah – tengah mereka. Kebiasaan yang saya bawa dari rumah ketika berkomunikasi dengan teman sebaya di kampus, apalagi kalo udah kenal dekat. 'Lu – gue', 'iye – kagak', dan gaya bahasa lain yang masih sangat membekas, hingga saat ini. Hello nis, ini di Semarang!

Selasa, 13 Mei 2014

BUUU...

"INILAH DA'WAH BU...
Suatu saat akan ku ceritakan lebih banyak, bahwa jalan ini banyak tantangannya pun berpotensi untuk sering mengeluh. Tapi, ini NIKMAT.
Kau tahu? Ah, cinta ini tanpa alasan. Tapi ya, nanti saja akan ku ceritakan lebih banyak."
-anakmu-

Minggu, 11 Mei 2014

KESEMPATAN

Kehidupan nyata memang lebih banyak menyita waktu, hingga baru sempat nulis tentang hari bersejarah 11 hari yang lalu, 30 April. Insya Allah, tanggal ini akan terus ada setiap tahunnya dibarengi dengan kontrak hidup yang semakin berkurang. Tentu akan selalu berusaha mengisinya dengan segala kebermanfaatan yang ku mampu.

Rabu, 30 April 2014

JANJI!

Ada tema lain sebenarnya, tapi ingin nulis tentang ini. Sungguh!!!

Sering ya kita berjanji pada seseorang. Atau sebaliknya, banyak yang sering janji kepada kita. Ya, intinya membuat janji antara aku dan kamu, antara kita. Akhirnya menemukan kata sepakat! Janji dalam kesepakatan apapun. Janji yang telah disepakati, tak jarang kata ‘tepat waktu’ menjadi bumbu utama dalam tiap pembahasaannya. Namun terkadang atau bahkan sering, janji yang telah disepakati ternodai oleh mereka yang suka ‘tidak tepat waktu’. Mungkin kala itu juga, kita langsung berpikir dan menduga – duga bahwa ia orang yang tidak disiplin, lalai, cuek, dan sebutan lain yang bersifat hujatan. Rasanya, percuma saja menanyakan alasan mengapa ia begini, ia begitu.

Senin, 28 April 2014

JAMBORE UKHUWAH KAMMI SEMARANG 2014

Bulan April ini bisa dikatakan bulan yang  harus benar-benar move on untuk kami. Move on untuk bisa menentukan keputusan mana yang akan diambil. Ya, salah satunya Jambore Ukhuwah KAMMI Semarang di tengah pekan UTS. Disamping khawatir dengan kondisi pribadi, juga sebenarnya lebih takut mendzalimi yang lain. Namun, keputusan syuro’ ya tetap keputusan yang sudah tidak bisa diganggu gugat. Saat itu, hanya ada pilihan mundur atau maju. Itu saja! Kami telah beberapa kali mendeklarasikan tidak akan mengirim perwakilan, dan terus dibalas dengan berbagai ultimatum yang buat kami bergidik. 
“Jika seorang Nabi telah memakai baju besinya, tidak pantas baginya untuk meninggalkan hingga Allah beri keputusan untuk dirinya dan musuhnya.”

Senin, 07 April 2014

DO'A UNTUK 9 APRIL 2014

Rabb, sudah cukup lama aku berada di tengah mereka. Hampir 9 tahun, waktu yang cukup untuk dapat lebih banyak mengenalnya. Sangat bersyukur, aku mengenal mereka melalui jalan di bawah naungan keislaman (tanpa embel-embel kata yang sering dianggap kotor). 

PELANGI UNTUKMU

Mbak, apa kabar?
Sibuk apa mbak sekarang?
Lebih kurang sudah 4 bulan ini mbak meninggalkan kami. Rasanya sudah lama sekali, tidak bertemu dengan wajah lesung pipit mbak, mendengar suara merdu dan taujih yang setiap minggu mbak bagikan pada kami, atau setidaknya memastikan bahwa mbak selalu dalam keadaan baik-baik saja. Sekarang rasanya jauh, ya memang jauh, jauh sekali. Tapi mbak selalu mengatakan, bahwa mbak selalu berada dalam hati kami. Dekat, dekat sekali. Karena itu, kami insya Allah akan selalu ingat dengan kata-kata mbak untuk selalu dekat denganNya.

Selasa, 01 April 2014

JANGLI! KU INGIN SELALU KEMBALI

Jangli, sebuah desa kecil di sebelah Utara Kota Semarang.Tak banyak yang istimewa jika ingin mencari fasilitas duniawi yang melenakan. Sungguh tak ada. Namun bagiku, ia adalah tempat yang nyaman untuk sejenak saja menyandarkan diri yang sering dipaksa memenuhi tuntutan zaman. Bertemu dengan wajah-wajah penuh harapan, pribadi-pribadi yang penuh syukur di tengah keterbatasan. Rasanya menjadi penghibur 



Hadir di tengah kerukunan antar masyarakat, jauh dari bisingnya kendaraan, serta tertawa lepas anak-anak kecil yang membuat diri ini selalu ingin kembali.



(to be continued)




Senin, 31 Maret 2014

MENYAMBUTMU DI 16 TAHUN

Tak terasa waktu berlalu, menyambutmu di tahun ke 16. Bukan waktu yang singkat bertahan di tengah kondisi ombang-ambingnya ideologi. Hingga detik ini, kau masih tetap tegak berdiri dengan derasanya hujatan dan rintangan yang tentu berat memilih untuk bertahan. Tawaran untuk melepas sebuah identitas diri yang menggiurkan, namun tetap membuatmu independen dan terhindar dari intervensi politik manapun. Hingga raga semakin tahu bahwa kelahiranmu bukan tanpa suatu alasan.

Jumat, 28 Maret 2014

PUTIH

kampanye terakhir.
Jika kau bertanya seberapa penting kami ikut berpartisipasi dalam politik praktis. Seharusnya ganti dengan pertanyaan yang lebih penting, "Seberapa penting kami mengikuti agenda-agenda dakwah?"

Selasa, 11 Maret 2014

RELUNG NEGERI BUATKU JATUH HATI

“Begitu indah tanah mereka dan aku mengaguminya. Begitu banyak yang tak ku punya, kita begitu berbeda. Tapi aku tak ingin, karena aku telah jatuh cinta. Hati telah memilih menambatkan cintanya di satu bendera.” Tangga – Satu Bendera 

Senin, 24 Februari 2014

ANGKUTANKU BER-MURATTAL

Memutuskan diri untuk menjadi bagian dari mereka yang berstatus sebagai ‘Mahasiswa Rantau’ berarti harus siap dengan segala konsekuensi yang ada. Mengurusi hari-hari dengan mandiri, dari buat sarapan sendiri hingga mau tidur lagi. Jauh dari keluarga yang biasanya ada untuk sekadar memberikan senyuman terindahnya di pagi hari atau mengantarkan kita pada mimpi indah di malam hari. ‘Mahasiswa Rantau’ yang juga dituntut untuk bisa dalam menyelesaikan segala urusannya, mulai urusan akademik hingga urusan rumah tangga seperti masak, mencuci baju, dsb. 

Selasa, 18 Februari 2014

KOPERASI INDONESIA, IDENTITAS YANG DIJUAL BANGSANYA

Koperasi bukanlah istilah dan konsep baru bagi bangsa Indonesia. Sebelum para pendiri bangsa ini memperkenalkan istilah dan jatidiri koperasi, masyarakat bangsa ini sesungguhnya telah memiliki dan menerapkan prinsip-prinsip umum dari koperasi itu sendiri. 

Senin, 17 Februari 2014

Relawan Bernama Media

Bencana alam yang mengawali tahun 2014 ini membuat banyak kalangan menaruh simpati mendalam bagi korban di negeri ini. Berbagai cara dilakukan untuk membantu para korban. Mulai dari anak TK hingga selebriti papan atas, dari hanya sekadar do’a di rumah, hiburan, hingga materi yang tidak ragu mereka gelontorkan untuk para korban. Bahkan ada yang rela tinggal berminggu-minggu di posko pengungsian bersama para korban memenuhi kebutuhannya. Semua mereka lakukan karena menganggap ini adalah tanggungjawab semua kalangan, bukan hanya tanggungjawab mereka yang kaya atau berkedudukan tinggi.

Sabtu, 01 Februari 2014

BENCANA ALAM, DAMPAK KACANG LUPA KULIT

Bencana alam yang terjadi di awal tahun 2014 bagaikan mata rantai yang tak terputus di negeri ini. Belum usainya banjir yang menggenang Jakarta, Manado menyusul dengan banjir yang lebih dahsyat, Kudus, Pati, Jepara, Semarang hingga Lampung yang tak tertinggal untuk ditenggelamkan. Tanah longsor di Jombang, gempa di pantai selatan jawa, melengkapi Sinabung yang hingga detik ini masih menunjukkan amarahnya. 

Kamis, 23 Januari 2014

MARI BER-KEPO-RIA UNTUK INDONESIA LEBIH BAIK

 “Pemimpin paripurna adalah pemimpin yang sudah selesai dengan urusan dirinya. Ia tak lagi berburu kekayaan, ketenaran, kebanggaan, kenikmatan, ataupun atribut protokolernya, karena yang dikejar hanya bagaimana rakyat bisa tersenyum bahagia.” (Wiranto)

Senin, 20 Januari 2014 lalu saya dalam perjalanan balik dari Wonogiri menuju Semarang. Seperti biasa, saya merogoh kocek untuk membeli koran untuk menemani perjalanan saat itu. Koran SOLOPOS yang akhirnya menarik saya untuk mengambilnya. Seperti koran-koran kebanyakan, di halaman pertama berisi headline-news yang biasa membuat kepala pening seketika. Permasalahan bangsa yang sepertinya tak akan tuntas bahkan malah ditambah oleh masalah-masalah lain yang sebenarnya timbul dari diri kita masing-masing. Hingga rasanya masalah-masalah itu menumpuk dan membuat banyak jiwa tidak bergerak untuk menuntaskannya. Tak sadarkah jika setiap jiwa sejatinya membawa masalah bagi lingkungannya? Ah sudahlah, mari lanjutkan.   

Rabu, 22 Januari 2014

RANTAU 3 : PROFESI DADAKAN

"Diantara resiko dari melakukan pekerjaan yang tidak kita cintai adalah membuat kita tidak mempelajari apapun dari apa yang kita kerjakan"

Semester pendek merupakan waktu yang cukup banyak luangnya. Ya bagaimana tidak, waktu hanya diisi untuk kuliah yang tidak setiap hari. Pertemuan kuliah yang hanya tiga kali setiap minggunya, selebihnya adalah waktu kosong yang sering terbuang begitu saja tanpa produktivitas. Kegiatan organisasi yang biasanya menyibukkanpun tidak ada karena dalam waktu liburan. Hal inilah yang membuat kebosanan dan kerinduan sering menyerang. Untuk itu, saya memutuskan untuk mencari kegiatan yang dapat mengisi waktu-waktu luang saya dengan kebermanfaatan (gaya).  

Sabtu, 11 Januari 2014

BREAK!

Rumit? Hidup dibawah tekanan? Merasa bahwa segala sesuatu tidak berjalan dengan kehendak yang diinginkan? Atau sedang berada di lingkungan yang selalu memojokkan? Dituntut untuk ini dan itu. Kondisi seperti ini yang mungkin sering membuat raga terdorong untuk istirahat atau bahkan berhenti dari kehidupan ini. Ya, istirahat atau berhenti dari kondisi yang dianggap memberatkan.