Saya memang sering 'bengong' saat malam hari memikirkan hal - hal yang menurut saya perlu dijadikan bahan 'bengong' yang asik buat saya, mulai dari hal yang sama sekali tidak serius, sampai hal - hal yang bisa dikatakan 'agak serius'. Sedikit banyak tentunya persoalan hidup yang menjadi trending topic ke-'bengong'-an saya. *sebenarnya ini gak penting
Saya merasakan bahwa setiap diri manusia pasti pernah terbang melayang mengikuti alur pikirannya yang terkadang pergi jauh, bebas, hingga cukup menyulitkan kita untuk menangkapnya kembali. Entahlah, ada yang alam pikirannya terbawa oleh masa lalu yang indah untuk dikenang, hingga sering mengutuki keadaan yang saat ini menurutnya tidak ideal. Ada juga yang terbawa pada bayangan - bayangan masa depan yang belum jelas kabarnya, mungkin dengan bayangan masa depan yang indah atau bayangan sebaliknya yang membuat kita terlalu cemas menjalani hidup. Ya, menurut saya hal ini bisa saja terjadi. Terlebih, ketika tekanan atau saat dimana kita bingung harus melakukan apa, karena waktu yang kian berkurang, diiringi persoalan yang mengantri untuk diselesaikan.
Kondisi seperti inilah yang juga membawa diri kita pada sebuah pengakuan bahwa diri ini adalah raga yang lemah, banyak rasa yang akhirnya ditimbulkan. Saat bingung harus melakukan apa, mengadu mungkin sering dijadikan pelabuhan terakhir untuk menambatkan tali, memberhentikan pikiran - pikiran liar yang hampir membuat kita lepas kendali. Mengadu pada yang lebih besar, lebih kuat untuk menanggung semua beban yang menumpuk, hingga akhirnya mampu kembali melayarkan perahu mimpi dan tujuan hidup ke depan.
"Maka, ia mengadu pada Tuhannya : "Bawasannya, aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)." QS. Al Qomar : 10
"Katakan pada masalah yang besar, bahwa saya memiliki Allah yang lebih besar darimu. Mari kita bertarung!"
Allah swt. selalu membuka telinga untuk mendengar seluruh keluh kesah hambaNya. Do'a, disanalah terbentuk hubungan seorang hamba dengan Tuhan-Nya. Suatu hal yang akan selalu melekat pada kehidupan mereka yang beriman. Untuk itu, suatu hal yang perlu dibenahi bahwa sesungguhnya do'a merupakan bekal / modal utama seorang hamba melakukan perjalanan hidupnya, agar ia selalu kuat dan mampu menghadapi segala rintangan yang ada. Bukan saja menjadi tempat pembuangan, dimana saat kita akhirnya mengakui bahwa diri ini lemah tak berdaya.
Maka, jadikannlah do'a sebagai iringan langkah pertama kita menuju langkah - langkah selanjutnya. Karena sesuatu tidak terjadi secara kebetulan, tapi berdasarkan ketentuan yang ditentukan oleh Allah swt.
"Berdo'a bukan meminta pada Allah swt. untuk menghilangkan segala ujian kehidupan, namun meminta padaNya untuk senantiasa menguatkan pundak ini memikul segala ujian kehidupan yang ada. Bukankah ujian itu untuk meningkatkan derajat seseorang menuju level selanjutnya?"
Perlu ditekankan pula, bahwa sesungguhnya ladang kehidupan ini bukan hanya meminta pada do'a. Namun seperti hukum alam yang berlaku, bahwa ada yang meminta pun pasti ada yang diminta. Untuk itu, jadilah sebaik - baiknya manusia, sebaik - baik yang diminta dalam do'a - do'a mereka.
Allahua'lam
Bengong, 260814 1am.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar