Sabtu, 21 Juli 2012

Jadi Muslim Idaman? Siapa Takut!

Seorang remaja yang kreatif dan berhasil adalah dambaan setiap orang tua dan remaja itu sendiri pada khususnya. Namun demikian, tidaklah mudah untuk bisa menjadi remaja yang kreatif dan berhasil. Karena pasti akan sangat banyak rintangan atau godaan yang berusaha menjerumuskan kita pada jurang kemaksiatan. Bentuk dan macam godaan itu sendiri sangatlah bervariasi. Fenomena yang tejadi saat ini, banyak remaja yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya, sehingga mereka harus kehilangan masa depan mereka. Tidak mengherankan, jika Anak Baru Gede (AbeGe) yang sudah terjun ke dalam dunia prostitusi, menjadi anak jalanan, dan tidak jarang masuk penjara karena merampok, mencuri, tawuran, dll. Masa remaja memang merupakan masa dimana pencarian jati diri, emosi yang belum stabil. Masa dimana ingin banyak tahu, dan mendapat perhatian orang – orang yang ada disekelilingnya.

Menjadi seorang remaja muslim, kita diharapkan memiliki potensi yang baik, akhlak yang mulia , bertanggung jawab, dan bermanfaat bagi orang lain. Kita diharapkan menjaga teguh nilai – nilai Islam di setiap aspek kehidupan. Namun pada kenyataannya, remaja muslim saat ini cenderung melakukan perbuatan – perbuatan yang menyimpang dari nilai – nilai Islam yang sesungguhnya. Era globalisasi yang telah masuk ke segala ranah kehidupan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya dalam berpakaian, mereka meniru – niru menggunakan pakaian yang ketat dan menimbulkan nafsu syahwat bagi yang melihatnya. Model pakaian yang modis itu sudah banyak diminati remaja muslim saat ini bahkan sudah mengakar dan identik dengan penampilan kesehariannya. Pada kenyataannya, bukan hal yang mengherankan jika ada seorang wanita yang memakai jilbab tapi belum bisa menutup auratnya, masih senang memakai pakaian ketat, masih sering terlihat jalan bareng si doi yang jelas bukan mahramnya (katanya sih jilbab millennium). Memang sudah mendingan (daripada yang belum sama sekali). Tapi sebenarnya, hal – hal yang dilakukannya dapat mencemarkan nama baik Islam, khususnya bagi yang sudah berjilbab dengan benar. Kemudian makanan yang cepat saji, hiburan yang dapat melenakan. Remaja saat ini lebih senang datang ke acara konser musik yang banyak menimbulkan mudharat daripada datang ke acara pengajian atau acara keagamaan yang lainnya. Mereka lebih mengutamakan unsur kesenangan daripada kebermanfaatannya. Contoh lain yang belum lama ini terjadi, yaitu peringatan hari valentine yang biasa disebut sebagai hari kasih sayang, Padahal sudah jelas, bahwa peritngatan hari valentine sama sekali bukan berasal dari Islam. Tapi, pada kenyataannya masih banyak remaja Muslim yang memperingatinya dengan bangga. Dalam hadits dikatakan “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka” Naudzubillahi min dzalik.  
  
Tidak ada salahnya mengikuti perkembangan zaman saat ini, namun kita pulalah yang harus pintar – pintar memilih alias menyaring mana yang baik dan yang buruk, serta mampu membentengi diri dari budaya – budaya yang tidak sesuai dengan nilai – nilai Islam. Apalagi kita sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan cerdas dan bertaqwa. Menjadi seorang pemuda muslim yang berakhlak mulia. Seperti ungkapan Khalifah Umar ra. bahwa cirri – cirri remaja muslim antara lain berjiwa besar, berlapang dada, tabah dan kuat dalam menghadapi kepahitan hidup, berani bertindak, dan bertanggungjawab.

Untuk itu, inilah saatnya kita mengisi waktu – waktu kita dengan kegiatan yang baik dalam rangka ibadah kepada Allah SWT. Inilah saatnya kita membangun hidup dalam karya nyata. Mari kita berusaha menjadi generasi Islam sejati, tak kenal henti, penuh prestasi, yang tidak terpengaruh oleh arus globalisasi dan senantiasa berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunnah. Insyaallah, dengan ini kita menjadi muslim idaman yang menjadi dambaan.

Sebenarnya, kunci keberhasilan setiap manusia terletak pada dirinya masing – masing, niat serta kemampuan adalah modal utama yang dapat mendorong kita meraih keberhasilan, tentunya diimbangi dengan do’a dan usaha. 

Marilah rapatkan barisan, karena sebagai remaja muslim kita memiliki peran besar dan penting dalam kehidupan ini. Insyaallah, kita benar – benar menjadi remaja muslim idaman yang menjadi dambaan. 

Wallahua’lam bishawab.