Rosulullah
SAW, siapa yang tidak tahu mengenai beliau??? Prototype kehidupan yang menjadi
inspirasi bagi seluruh manusia di dunia, Murobbi yang menjadi teladan bagi
ummatnya. Siapa manusia paling berpengaruh di dunia? Menurut seorang nasrani, Michael
H. Hart seorang ahli astronomi dan sejarah Amerika Serikat dalam bukunya “The
100” menempatkan Rosulullah SAW di urutan pertama. Menurutnya, Rosulullah SAW
adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa dalam hal keagamaan
dan pemerintahan (dunia). Jika sebagian besar tokoh berpengaruh yang lain lahir
dan dibesarkan di pusat-pusat peradaban manusia yang berkultur tinggi, tempat
perputaran politik bangsa-bangsa. Namun tidak dengan Rosulullah, manusia yang
berasal dari keluarga sederhana yang di amanahkan sebuah misi besar dalam
kehidupan, ISLAM. Tampil sebagai sosok pemimpin yang tangguh, tulen, dan
efektif. Setelah wafatnya, pengaruhnya masih tetap kuat mendalam dan berakar.
Rosulullah SAW lahir Kota Mekkah di bagian agak selatan Jazirah Arab, daerah
yang waktu itu paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat seni, perdagangan,
ilmu pengetahuan, apalagi politik. Dibesarkan dalam lingkungan sederhana dan
rendah hati. Lahir dalam keadaan buta huruf. Bayangkan! Dalam kondisi seperti
itu, Rosulullah SAW dapat sangat berpengaruh di dunia. Subhanallah…
Nah,
bahkan seorang nasrani pun mengagumi kesempurnaan Rosulullah SAW. Bagaimana
dengan kita? Insya Allah akan lebih bangga dan bersyukur menjadi bagian, salah
satu ummat terpilihnya. Aamiin. Rasa bangga dan bersyukur menjadi bagian dari
ummatnya pasti di awali dengan rasa cinta kepada beliau. Kenapa harus CINTA???
1. Perintah
Allah SWT. Rosulullah adalah kekasih Allah SWT. Buktinya, Rosululah SAW
disandingkan bersama Allah SWT dalam kalimat syahadat. Allah juga bershalawat
untuk Rosulullah SAW, satu-satunya perintah Allah SWT kapada ummatNya yang juga
dilakukan oleh Allah SWT.
2. Karena
Rosulullah SAW, kita istimewa.
Allah SWT mengistimewakan ummat
Rosulullah SAW. Beberapa diantaranya adalah :
a. Allah
SWT menghapus hukum berat bagi ummat Rosulullah SAW. Contohnya :
Ø Kaum Bani Israil
pada masa Nabi Musa as. jika ingin berwudhu harus memakai air, tidak boleh
menggunakan yang lain termasuk debu (tayamum). Jika tidak menemukan air hingga
batas waktu maka shalatnya di qadha.
Ø Pada ummat
sebelumnya, hal-hal yang berkaitan dengan ibadah harus dilaksanakan di masjid.
Tidak boleh dilaksanakan di tempat lain.
Ø Jika datang hari
raya, maka hari tersebut harus di sibukkan dengan ibadah kepada Allah SWT.
Ø Ummat Rosulullah
SAW tidak diberikan bencana besar seperti ummat-ummat sebelumnya. Contohnya,
bencana air bah di zaman Nabi Nuh as.
“Apa-apa yang telah aku larang untukmu,
maka jauhilah dan apa-apa yang aku perintahkan kepadamu. Sesungguhnya orang-orang
sebelum kamu dibinasakan disebabkan mereka banyak bertanya dan menentang
Nabi-nabi mereka (tidak that dan patuh)” (HR. Bukhari-Muslim)
b. Berlipatnya
pahala.
3. Karena
Rosulullah SAW mencintai kita (ummatnya).
Rosulullah SAW bukan orang egois.
Walaupun beliau sudah sangat dijamin akan masuk syurga, beliau selalu mengingat
keadaan ummatnya. Rosulullah SAW selalu berdo’a untuk ummatnya “Ya Allah,
ampunilah dosa ummatku, yang dahulu maupun yang akan datang, yang tampak maupun
tidak”. Bahkan pada proses pencabutan nyawa beliau, beliau berkata “Jaga
shalat, wanita-wanita, umatku, umatku”. Hanya Rosulullah SAW yang hingga akhir
hayatnya memikirkan keadaan ummatnya. Julius Caesar, seorang pemimpin militer
Romawi yang tangguh, apakah di saat kematiannya ia sempat memikirkan
pasukannya? Adolf Hitler, Napoleon, Mussolini, atau pemimpin dunia yang
lainnya. Apakah saat detik kematiannya mereka sempat memikirkan pasukan,
warganya, atau bahkan negaranya? Tidak.
(di sadur dari kajian maskam. Ust. Yusuf, 21 Juli 2012)
(di sadur dari kajian maskam. Ust. Yusuf, 21 Juli 2012)
Bukti
apa lagi yang harus diperlihatkan bahwa Rosulullah SAW sangat mencintai kita
sebagai ummatnya? Sudah sepatutnyalah kita sebagai ummatnya yang begitu
diistimewakan Allah SAW dan RosulNya, yang dicintai dengan ketulusan dan
keikhlasannya juga mencintai beliau dengan segenap hati. Tentunya, jika sudah
cinta maka akan melaksanakan segala sunnahnya dan menjauhi larangannya.
Setiap
Nabi memiliki senjata do’a, yaitu do’a-do’a yang akan langsung diijabah oleh
Allah SWT. Contohnya, Nabi Nuh as saat bencana air bah, Nabi Musa as saat
menyelamatkan ummatnya dari kejaran Fir’aun, semua senjata do’a telah dipakai
oleh para Nabi. Namun, bagaimana dengan Rosulullah? Beliau dengan sabarnya
menyimpan senjata do’anya hingga hari akhir. Apa itu? Syafa’atnya. Beliau akan
menolong ummatnya dengan syafa’atnya di hari akhir nanti. Apakah kita termasuk
orang-orang yang akan mendapatkannya syafa’atnya? Insya Allah. Maka, mari
tingkatkan rasa CINTA kita padanya. Melakukan perintahnya, dan menjauhi
larangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar