Saat seseorang berada di persimpangan jalan, mereka sesekali memilih berhenti walau hanya sebentar saja. Banyak hal yang dapat melatar belakanginya, hingga mereka memutuskan untuk berhenti di persimpangan jalan itu. Ada dari mereka yang ingin menunggu teman yang lain, walau jarak mereka cukup berjauhan. Ada juga yang memilih untuk berpikir sejenak sebelum ia memutuskan jalan mana yang harus ia pilih, atau bahkan bukan hal yang mustahil jika dari mereka ada yang memilih berjalan mundur dan berhenti untuk selamanya.
Mari kita ibaratkan bahwa persimpangan jalan itu adalah persimpangan menuju banyak jalan kebaikan. Semakin membuktikan, bahwa Allah swt. sesungguhnya telah begitu banyak menyediakan jalan menuju peluang kebaikan yang menunggu sambutan hangat dari setiap hambaNya. KITA!
Namun, banyak ragam respon dari kita saat berhadapan dengan banyak jalan kebaikan yang sesungguhnya mudah saja kita pilih. Kita masih sering berpikir untuk 'menunggu', terlebih jika saat kita melangkah hanya seorang diri, dan berpikir bahwa kita membutuhkan teman untuk melanjutkan perjalanan atau alasan - alasan lain yang menunda kita menyambut jalan - jalan kebaikan itu. Tidak sedikit pula dari kita yang justru memilih untuk tidak melanjutkan perjalanan, berhenti, bahkan mundur menjauh dari peluang - peluang amal yang tersedia.
Jalan - jalan kebaikan yang telah disuguhkan Allah swt. untuk kita umatNya, memang tidak jarang akan menguras segala hal yang kita miliki. Harta, waktu, dan tenaga yang perlu dibagi. Mungkin hal ini yang sedikit banyak mempengaruhi manusia - manusia diantara kita yang sering berhenti sejenak atau selamanya untuk menyambut jalan - jalan kebaikan. Hanya berpikir untuk diri sendiri.
Mari sama - sama merenung,
Dimana hebatnya jika lagumu hanya untukmu seorang?
Apa menyenangkannya jika keliling dunia hanya seorang diri?
Dimana kerennya, saat dirimu menghebat tapi teman - temanmu menangis tanpa kau tau?
Bagiku, peluang - peluang kebaikan ini bukanlah wilayah pengorbanan dimana kita tampil menjadi seorang pahlawan. Namun, ini adalah sarana belajar. Belajar seimbang menempatkan porsinya masing - masing.
Keluar uang? Insya Allah menjadi amal.
Waktu yang terpakai? Masih tersisa walau sedikit dan membiasakan kita untuk selalu produktif dalam kebaikan.
Fisik yang lelah? Sesungguhnya banyak waktu untuk istirahat.
Pada akhirnya, mari jadikan setiap detik usia kita adalah investasi dengan selalu memikirkan kebaikan, mengucapkan kebaikan, dan melakukan kebaikan.
Allahua'lam bisshowab.
Lagi baik, 160914 1pm
1 komentar:
Haha gak ada kata kata lain mas??
Posting Komentar