Bencana
alam yang mengawali tahun 2014 ini membuat banyak kalangan menaruh simpati
mendalam bagi korban di negeri ini. Berbagai cara dilakukan untuk membantu para
korban. Mulai dari anak TK hingga selebriti papan atas, dari hanya sekadar do’a
di rumah, hiburan, hingga materi yang tidak ragu mereka gelontorkan untuk para
korban. Bahkan ada yang rela tinggal berminggu-minggu di posko pengungsian
bersama para korban memenuhi kebutuhannya. Semua mereka lakukan karena
menganggap ini adalah tanggungjawab semua kalangan, bukan hanya tanggungjawab
mereka yang kaya atau berkedudukan tinggi.
"Peduli bukan hanya atribut bagi kelas menengah. Orang kaya dan miskinpun bisa peduli, dan itu sama-sama keren"
Ibarat
sakit yang dirasakan tubuh manusia, jika ada satu bagian yang sakit maka akan
sakitlah seluruh tubuhnya. Itulah yang saat ini mungkin sedang terjadi di
Indonesia. Padahal hanya sebagian wilayah yang terkena banjir atau gempa, tapi
hampir seluruh kalangan masyarakat merasakan apa yang dirasakan para korban.
Hingga timbul banyak relawan dadakan. Hal ini salah satunya disebabkan peran
media yang mengabarkan setiap peristiwa dengan cepat dan aktual, hingga
masyarakat di wilayah lain dapat mengetahui segala yang terjadi di daerah
bencana. Hingga tak jarang yang menitikkan air mata karena merasakan penderitaan
para korban.
Dewasa
ini, media seperti telah menjadi barang penting di kalangan masyarakat. Memberikan
kabar aktual secara akurat kepada masyarakat menjadi fungsi yang
ditunggu-tunggu kehadirannya. Dalam kurun waktu ini, fungsi tersebut sudah dijalankan
dengan baik. Terlebih dengan berkembangnya teknologi informasi yang mempermudah
akses memperoleh kabar berita dengan sangat cepat dari belahan bumi manapun.
Termasuk berita bencana alam yang awal tahun ini menghiasi halaman depan surat
kabar maupun media online dan menjadi topik utama berita di layar televisi atau
radio.
Berkaitan
dengan bencana alam yang menjadi perhatian utama awal tahun 2014 negeri ini,
media sangatlah berperan penting sebagai penyedia informasi tercepat dan
teraktual. Banyak manfaat yang ditimbulkan dari adanya media saat ini. Secara
tidak langsung peran media telah banyak menyentuh hati nurani para masyarakat
untuk turun membantu dan peduli akan bangsa ini, membangun kembali rasa
nasionalisme yang telah sekian lama tenggelam. Selain dapat mengabarkan info
teraktual, media juga mampu menjadi sarana untuk meningkatkan kewaspadaan bagi
masyarakat luas akan hadirnya bencana, mampu mengurangi resiko korban
berjatuhan. Namun memang, terkadang ada saja beberapa media yang sedikit melebihkan
peristiwa yang terjadi hingga sering menimbulkan kepanikan masyarakat. Alangkah
baiknya jika hal ini diminimalisir agar tetap terjaga keprofesionalan media
dalam mengabarkan informasi yang terjadi.
Terselenggaranya
peran media yang efisien, tidak lain karena pengorbanan para pemburu berita.
Mereka yang tak segan untuk datang langsung ke wilayah bencana. Mendekati
wilayah yang terisolir, berbagai cara dilakukan demi mendapatkan kabar terkini
tentang bencana yang terjadi. Tak segan berada di tengah-tengah banjir yang
menggenangi, berada dalam jarak yang cukup dekat dengan gunung yang tak
henti-hentinya erupsi, atau berdesakan dengan para korban di posko pengungsian.
Pengorbanan yang luar biasa, kala mereka harus berada jauh dengan keluarga di
rumah bahkan harus mempertaruhkan nyawa. Karena mereka relawan yang
sesungguhnya, Relawan Bernama Media Massa.
Allahua’lam
bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar