Senin, 17 Februari 2014

Relawan Bernama Media

Bencana alam yang mengawali tahun 2014 ini membuat banyak kalangan menaruh simpati mendalam bagi korban di negeri ini. Berbagai cara dilakukan untuk membantu para korban. Mulai dari anak TK hingga selebriti papan atas, dari hanya sekadar do’a di rumah, hiburan, hingga materi yang tidak ragu mereka gelontorkan untuk para korban. Bahkan ada yang rela tinggal berminggu-minggu di posko pengungsian bersama para korban memenuhi kebutuhannya. Semua mereka lakukan karena menganggap ini adalah tanggungjawab semua kalangan, bukan hanya tanggungjawab mereka yang kaya atau berkedudukan tinggi.

"Peduli bukan hanya atribut bagi kelas menengah. Orang kaya dan miskinpun bisa peduli, dan itu sama-sama keren"

Ibarat sakit yang dirasakan tubuh manusia, jika ada satu bagian yang sakit maka akan sakitlah seluruh tubuhnya. Itulah yang saat ini mungkin sedang terjadi di Indonesia. Padahal hanya sebagian wilayah yang terkena banjir atau gempa, tapi hampir seluruh kalangan masyarakat merasakan apa yang dirasakan para korban. Hingga timbul banyak relawan dadakan. Hal ini salah satunya disebabkan peran media yang mengabarkan setiap peristiwa dengan cepat dan aktual, hingga masyarakat di wilayah lain dapat mengetahui segala yang terjadi di daerah bencana. Hingga tak jarang yang menitikkan air mata karena merasakan penderitaan para korban.

Dewasa ini, media seperti telah menjadi barang penting di kalangan masyarakat. Memberikan kabar aktual secara akurat kepada masyarakat menjadi fungsi yang ditunggu-tunggu kehadirannya. Dalam kurun waktu ini, fungsi tersebut sudah dijalankan dengan baik. Terlebih dengan berkembangnya teknologi informasi yang mempermudah akses memperoleh kabar berita dengan sangat cepat dari belahan bumi manapun. Termasuk berita bencana alam yang awal tahun ini menghiasi halaman depan surat kabar maupun media online dan menjadi topik utama berita di layar televisi atau radio.

Berkaitan dengan bencana alam yang menjadi perhatian utama awal tahun 2014 negeri ini, media sangatlah berperan penting sebagai penyedia informasi tercepat dan teraktual. Banyak manfaat yang ditimbulkan dari adanya media saat ini. Secara tidak langsung peran media telah banyak menyentuh hati nurani para masyarakat untuk turun membantu dan peduli akan bangsa ini, membangun kembali rasa nasionalisme yang telah sekian lama tenggelam. Selain dapat mengabarkan info teraktual, media juga mampu menjadi sarana untuk meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat luas akan hadirnya bencana, mampu mengurangi resiko korban berjatuhan. Namun memang, terkadang ada saja beberapa media yang sedikit melebihkan peristiwa yang terjadi hingga sering menimbulkan kepanikan masyarakat. Alangkah baiknya jika hal ini diminimalisir agar tetap terjaga keprofesionalan media dalam mengabarkan informasi yang terjadi.

Terselenggaranya peran media yang efisien, tidak lain karena pengorbanan para pemburu berita. Mereka yang tak segan untuk datang langsung ke wilayah bencana. Mendekati wilayah yang terisolir, berbagai cara dilakukan demi mendapatkan kabar terkini tentang bencana yang terjadi. Tak segan berada di tengah-tengah banjir yang menggenangi, berada dalam jarak yang cukup dekat dengan gunung yang tak henti-hentinya erupsi, atau berdesakan dengan para korban di posko pengungsian. Pengorbanan yang luar biasa, kala mereka harus berada jauh dengan keluarga di rumah bahkan harus mempertaruhkan nyawa. Karena mereka relawan yang sesungguhnya, Relawan Bernama Media Massa.

Allahua’lam bisshowab



Tidak ada komentar: