Senin, 07 April 2014

PELANGI UNTUKMU

Mbak, apa kabar?
Sibuk apa mbak sekarang?
Lebih kurang sudah 4 bulan ini mbak meninggalkan kami. Rasanya sudah lama sekali, tidak bertemu dengan wajah lesung pipit mbak, mendengar suara merdu dan taujih yang setiap minggu mbak bagikan pada kami, atau setidaknya memastikan bahwa mbak selalu dalam keadaan baik-baik saja. Sekarang rasanya jauh, ya memang jauh, jauh sekali. Tapi mbak selalu mengatakan, bahwa mbak selalu berada dalam hati kami. Dekat, dekat sekali. Karena itu, kami insya Allah akan selalu ingat dengan kata-kata mbak untuk selalu dekat denganNya.

Mbak, banyak hal yang sebenarnya ingin kami ceritakan. Khususnya aku. Banyak hal luar biasa yang terjadi setelah mbak pergi. Tentang gonjang-ganjingnya jiwa ini, tak tahan dengan tuntutan zaman yang semakin menjadi-jadi. Aku juga sering bertanya-tanya, mengapa peristiwa beruntun ini, terjadi ketika mbak benar-benar jauh dari kami. Meskipun tak pernah putus komunikasi, namun tetap saja lagi-lagi jarak yang membatasi interaksi kita. Entah, ada yang kurang, hilang dari hadapan kami. Ketika kami butuh banyak motivasi, reminder, atau bahkan hanya sekadar dekat dengan mbak untuk menenangkan diri, mbak harus melanjutkan episode kehidupan mbak selanjutnya di tempat yang jauh dari kami.

Mbak, kami semakin sadar bahwa kami semakin dewasa. Tentu harus diimbangi dengan pengurangan sifat kekanak-kanakan kami. Kami sudah punya banyak adik atau kalo boleh sombong, kami juga sudah punya staff masing-masing, hehe. Tentu mbak tidak akan kaget. Karena mbak selalu mengatakan bahwa, semakin lama usia tarbiyah kita, pasti akan semakin berat beban tanggungjawab dakwahnya. Berat ya mbak...

Mbak, kami pelangi yang dulu sering membuatmu menangis di sepertiga malammu. Sikap cuek mbak tidak mengurangi keyakinan kami bahwa di setiap sujudmu selalu tersebut nama kami (terlalu GeEr). Kami yang tak lekas memancarkan cahaya indah itu. Namun, seandainya Allah mempertemukan kita nanti, insya Allah mbak sudah melihat warna seperti yang mbak impikan dulu. Melihat merah kami, kuning kami, hijau kami, nila kami, atau ungu kami. Melihat kami bersuka cita dengan warna-warna cantik kami, dan memastikan bahwa kita satu warna, warna perjuangan untukNya. Pelangi yang akan mengindahkan senyummu, juga senyum orang-orang di sekelilingmu. Insya Allah... 

Uhibbukifillah mbak...
Satu harapku, semoga dimanapun dan kapanpun kita berada saat ini ataupun nanti, semoga Allah senantiasa menjaga. 


Kita bertemu dalam ketaatan 

Bersatu dalam perjuangan
Menegakkan syari'at dalam kehidupan (Robitoh)


Rindu sendu, 060414, 10pm

Tidak ada komentar: