Sibuk apa mbak
sekarang?
Lebih kurang sudah 4
bulan ini mbak meninggalkan kami. Rasanya sudah lama sekali, tidak bertemu
dengan wajah lesung pipit mbak, mendengar suara merdu dan taujih yang setiap
minggu mbak bagikan pada kami, atau setidaknya memastikan bahwa mbak selalu
dalam keadaan baik-baik saja. Sekarang rasanya jauh, ya memang jauh, jauh
sekali. Tapi mbak selalu mengatakan, bahwa mbak selalu berada dalam hati kami.
Dekat, dekat sekali. Karena itu, kami insya Allah akan selalu ingat dengan
kata-kata mbak untuk selalu dekat denganNya.
Mbak, banyak hal yang sebenarnya
ingin kami ceritakan. Khususnya aku. Banyak hal luar biasa yang terjadi setelah
mbak pergi. Tentang gonjang-ganjingnya jiwa ini, tak tahan dengan tuntutan
zaman yang semakin menjadi-jadi. Aku juga sering bertanya-tanya, mengapa
peristiwa beruntun ini, terjadi ketika mbak benar-benar jauh dari kami. Meskipun
tak pernah putus komunikasi, namun tetap saja lagi-lagi jarak yang membatasi
interaksi kita. Entah, ada yang kurang, hilang dari hadapan kami. Ketika kami
butuh banyak motivasi, reminder, atau
bahkan hanya sekadar dekat dengan mbak untuk menenangkan diri, mbak harus
melanjutkan episode kehidupan mbak selanjutnya di tempat yang jauh dari kami.
Mbak, kami semakin sadar
bahwa kami semakin dewasa. Tentu harus diimbangi dengan pengurangan sifat
kekanak-kanakan kami. Kami sudah punya banyak adik atau kalo boleh sombong,
kami juga sudah punya staff masing-masing, hehe. Tentu mbak tidak akan kaget.
Karena mbak selalu mengatakan bahwa, semakin lama usia tarbiyah kita, pasti akan
semakin berat beban tanggungjawab dakwahnya. Berat ya mbak...
Mbak, kami pelangi yang
dulu sering membuatmu menangis di sepertiga malammu. Sikap cuek mbak tidak
mengurangi keyakinan kami bahwa di setiap sujudmu selalu tersebut nama kami (terlalu
GeEr). Kami yang tak lekas memancarkan cahaya indah itu. Namun, seandainya
Allah mempertemukan kita nanti, insya Allah mbak sudah melihat warna seperti
yang mbak impikan dulu. Melihat merah kami, kuning kami, hijau kami, nila kami,
atau ungu kami. Melihat kami bersuka cita dengan warna-warna cantik kami, dan
memastikan bahwa kita satu warna, warna perjuangan untukNya. Pelangi yang akan mengindahkan
senyummu, juga senyum orang-orang di sekelilingmu. Insya Allah...
Uhibbukifillah mbak...
Satu harapku, semoga dimanapun dan kapanpun kita berada saat ini ataupun nanti, semoga Allah senantiasa menjaga.
Uhibbukifillah mbak...
Satu harapku, semoga dimanapun dan kapanpun kita berada saat ini ataupun nanti, semoga Allah senantiasa menjaga.
Kita bertemu dalam ketaatan
Bersatu dalam perjuanganMenegakkan syari'at dalam kehidupan (Robitoh)
Rindu sendu, 060414, 10pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar