"Saudarimu itu kebutuhan jiwamu"
Kalimat di atas menunjukkan bahwa betapa berharganya saudari dalam kehidupan kita, apalagi untuk manusia-manusia rantau seperti saya. Jauh dari keluarga, dituntut mandiri dari mandi hingga tidur lagi. Kehidupan yang biasanya dekat dengan keluarga sebagai tempat minimal untuk berbagi cerita suka duka. Namun, beda cerita jika statusmu telah berubah menjadi "manusia rantau". Hal itu jarang kau temukan. Bisa sebenarnya, bercerita melalui sms atau telepon. Tapi, rasanya tidak se-'mantap' dengan menghadirkan sosok-sosok yang tidak hanya bisa mendengarkan namun juga bisa kita lihat senyumannya untuk buat kita bangkit. Dialah saudarimu !!!
Setiap bentuk cerita mulai senang sampai duka sekalipun pasti akan kau bagikan dengan saudari-saudari seperjuanganmu. Begitupun sebaliknya. Kami yang hanya bermodalkan klaim 'saudara seiman', begitu mudahnya memaparkan segala bentuk problematika yang menghimpit. Mulai kondisi keuangan yang tidak bisa diirit hingga soal akademik yang kian sulit. Modalnya ya hanya 'percaya'. Susah, senang, sedih, bahagia, semua akan terasa ringan jika dihadapi bersama-sama. Ya bersama dengan saudari-saudarimu itu.
Pelajaran pertama luar biasa yang saya dapat setelah menjadi sosok berstatus 'manusia rantau'.
Jagalah saudari-saudarimu, seperti kau menjaga keluargamu.
![]() |
2nd WISMA |
Rantau, 23 Januari 2013Semoga ukhuwah ini akan terus terjaga hingga Jannah-Nya