Sebenarnya bingung ingin menuangkan apa disini, udah terlalu lama berdebu. Berhubung grup whatsapp KPR yang selalu ada pembahasan setiap harinya (termasuk malam ini), jadi saya memutuskan untuk menulis tentang mereka, mengenang masa - masa indah itu, masa - masa bertemu dengan orang - orang luar biasa, masa - masa yang perlu dikenang dan sulit dilupakan.
Berawal dari siklus kampus yang harus terus berjalan, salah satunya siklus regenerasi lembaga mahasiswa. PEMIRA (Pemilihan Raya), ajang pemilihan ketua lembaga dari tingkat jurusan hingga universitas. Baik, saya tidak akan menjelaskan panjang lebar tentang PEMIRA kali ini, bosen, haha. Tapi saya akan bercerita tentang saya dipertemukan dengan orang - orang terbaik dan luar biasa, hingga pada akhirnya kami menyadari bahwa yang terpenting adalah, ikatan persaudaraan *eaaa
Ini ke-dua kalinya saya harus berhadapan dengan dunia politik kampus. Setelah tahun pertama di fakultas, berlanjut ke tingkat universitas. Saya cukup ragu terlibat lebih jauh dengan siklus kampus yang cukup keras ini sebenarnya. Teman kerja yang saya pikir akan sulit terkoordinasi dengan baik, karena berbeda fakultas, dan kesibukan masing-masing. Belum lagi orang - orang yang terlibat di event tahunan ini, yang menurut saya luar biasa. Posisi sebagai komisioner dengan dua teman saya Deni dan Rahmat, membuat saya lebih memiliki tanggungjawab yang berat dan harus diselesaikan.
Untuk mengawali pekerjaan yang menguras tenaga hingga hampir 3 - 4 bulan ini, kami bertiga harus mengadakan Open Recriutmen anggota KPR yang berjumlah 12 orang untuk melancarkan kegiatan ini. Hingga akhirnya kami menemukan 12 orang hasil seleksi yang cukup ketat, dari 35 berkas pendaftar hanya 12 orang yang kami pilih. Perjuangan banget, gak jauh beda dari audisi Indonesian Idol. haha
Ini dia mereka...
M. Subchan Fahmi
AKbar Sih Pambudi
Barra Bahtiar Aziz
M. Agil Ramadhan
Januar Pamungkas
Anggi Vita
Nisa Farida
Ocktavia
Nabila Tsarwatul Jannah
Fiqhunnisa
Nesa Wilda
Nadia Puspitasari
Kami menyebutnya dengan selogan, Gerak Cerdas! Sebut saja GerCer...

Bertemu mereka pertama kali di kursi dan meja putih panjang yang panas di Polsek Tembalang. Masih terbayang wajah - wajah yang sangat polos - polos dan tegang, yang kadang juga memerah, juga sering tertunduk malu - malu. Kumpul perdana yang juga masih krik.... krik... krik... dan bingung harus memulai dari mana, masih saling menjaga image. Deni yang mulai tegang dan menakutkan, atau tertekan, haha. piss... Namun, seiring berjalannya waktu, semua rahasia diantara kita mulai terbongkar satu per satu. Gimana enggak, hampir 4 bulan bersama, pulang kuliah langsung punya tempat tujuan pulang, Polsek Tembalang! Yeah!
yang pendiam, ternyata koplak
yang stay cool ternyata begajulan
yang terlihat soleh, ternyata (masih) soleh*
yang terlihat jutek, ternyata menggemaskan
yang terlihat sok sibuk, ternyata bisa meluangkan waktu
yang terlihat cuek, ternyata perhatian abis!
yang ternyata santai, ternyata sangat professional
yang terlihat lemah, ternyata sekuat baja
yang terlihat kekanak - kanakan, ternyata dewasa sebelum waktunya, haha
yang terlihat gak kompak di awal, ternyata lebih erat genggaman tangannya
Sejak Oktober 2014 kami dipertemukan, alhamdulillah Allah mengirimkan orang - orang yang tepat, yang saling menyemangati, melengkapi, dan menguatkan untuk mengarungi perjalanan yang penuh liku dan krikil ini, lebay! haha.
Banyak hal baru bukan, yang sama - sama kita dapatkan?
Rumah baru, Polsek Tembalang, haha
Keluarga baru yang hangat,
Pengalaman baru yang banyak memberikan pelajaran dan hikmah kehidupan.
Banyak kesan mendalam yang tertinggal bukan?
Ketika termos air panas berwarna pink masuk sekre lengkap dengan kopinya dan tumpah basah kena handphone,
Ketika sosialisasi beli snacknya kayak mau hajatan,
Ketika harus sering pulang tengah malam (alhamdulillah gak ada yang ketemu begal),
Ketika harus sering makan mecin karena sering beli nasi goreng, mie goreng, dkk di samping sekre,
Ketika sering banget dikejar deadline,
Ketika waktu terbalik, siang untuk istirahat dan malam untuk kerja, hoam!
Ketika harus buka puasa pake bakso (bukan pake mangkok, tapi langsung dimakan pake plastiknya),
Ketika masanya jadi seperti buronan sampai bingung cari tempat buat kumpul, dan akhirnya diputuskan untuk verifikasi berkas sampai Semarang bawah dan makan nasi goreng (lagi) tengah malam,
Ketika harus bermalam di sekre, dan merasakan keras dan dinginnya lantai sekre di malam hari,
Ketika harus 'meladeni' keluhan orang sampai tengah malam,
Ketika deg - degan khawatir diistirahatkan karena udah nerima berkas pendaftaran yang dianggap tidak sah, haha
Ketika berkas pendaftaran, dll menjadi barang - barang yang sangat dilindungi bahkan melebihi perlindungan untuk diri sendiri,
Ketika kunci motor hilang saat kampanye di Gizi, harus ninggalin motor satu malam, dan besoknya manggil tukang kunci untuk buatin kunci baru, dan ternyata kuncinya jatuh di ruangan yang udah terkunci (sakitnya tuhh...),
Ketika ban motor bocor, dan ternyata ada paku baru yang menusuknya (aaaa... tidaak),
Ketika printer (yang emang udah agak rusak) di service Pak Polisi tanpa sepengetahuan kami, tiba - tiba diminta bayar biaya service seharga printer baru,
Ketika seolah - olah jadi tersangka kejahatan, yang diminta penjelasannya di meja sidang,
Ketika harus melipat kertas sebanyak 11.000 lembar,
Ketika harus merangakai kotak suara yang cukup banyak,
Ketika melihat secara langsung bagaimana 'kebringasan' manusia - manusia yang seketika berubah di masa - masa PEMIRA,
Ketika, ketika lain yang mungkin menjadi kesan mendalam tersendiri bagi kita.
Semoga, disini menjadi wadah kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, untuk terus bermanfaat bagi orang - orang disekeliling kita.
Disini, saya hanya ingin berterimakasih atas segala keikhlasan kalian untuk bertemu dengan saya, orang yang masih banyak khilaf ini, yang sering marah, gak sabaran, terlalu banyak nuntut, dan lain sebagainya yang membuat kalian pernah terpikir untuk menyingkirkan saya dari dunia ini, haha. Terimakasih yang tidak mampu diucapkan langsung dengan kata - kata, prefer lewat tulisan (kalo liat). Semoga tidak mengurangi rasa terimakasih terdalam saya.
Maaf atas segala hal yang membuat kalian gak ingin lagi hidup, haha. Sering ganggu waktunya, ketidakdisiplinan, ke 'gaje' an, dan semua rasa kecewa yang saya timbulkan dan mungkin sampai saat ini masih di pendam. Jika masih ada, langsung hubungi saya ya, haha.
Bangga bertemu dengan orang - orang luar biasa seperti kalian, yang ikhlas, tanpa perhitungan untuk menebar manfaat, calon orang - orang hebat, yang tidak putus semangat. Banyak belajar dari kalian. Sampai bertemu di tingkat kesuksesan dan kebahagiaan. Saling mendo'akan dengan sebaik - baik do'a.
"PEMIRA 2014 memang sudah berakhir dengan sukses, tapi persaudaraan ini akan tetap selalu ada ikatannya hingga kapanpun."
Mengenang kejayaan, 080315
Tidak ada komentar:
Posting Komentar