Ini adalah salah satu
‘intermezo’ bersama teman saya saat perjalanan pulang dari kampus.
“Nis, coba deh kamu
sebutin 3 hewan yang terlintas aja.” Katanya.
“Apa yaa??”
“Udah, yang langsung
terlintas di benakmu aja, yang disuka maupun gak disuka. Pokoknya yang
terlintas.”
Saya masih saja
memikirkannya walau disuruh untuk mengatakan yang terlintas saja. Waspada saja, kalau-kalau hewan-hewan itu mengartikan sesuatu. Bingung juga
sebenarnya, akhirnya ya saya ucapkan yang benar-benar terlintas.
“Burung.” Jawab saya.
“terus???”
“Kelinci.” Ini karena
saya baru baca artikel tentang kelinci, hehe.
“Oke, terus apa lagi?”
Untuk yang ketiga ini
entah kenapa saya sangat berpikir keras. Benar-benar tidak ada yang terlintas.
“Ayooo, apa lagi??” Temanku
tak sabar.
“Kunang-kunang!!!”
“Udah ya, sebenarnya hewan
pertama yang kamu sebutkan itu menunjukkan karakter yang ingin kamu tunjukkan
pada orang lain. Burung, berarti kamu ingin terlihat bebas. Kamu ingin orang
lain melihat kamu sosok yang simple, gak ribet.” Jelas temanku
“Masa???” tukas saya
tidak langsung percaya.
“Kalau hewan yang kamu
sebutkan kedua adalah karakter yang orang lihat dari kamu. Kelinci itu
menggambarkan bahwa, pertama kali orang lihat kamu, orang lain langsung
tertarik, suka, entah kenapa hal itu terjadi. Sepertinya ada satu hal kecil
yang membuat orang lain tertarik.” Jawabnya seperti ahli ramal, huh.
Saya langsung senyum-senyum
sendiri. Hal yang wajar ketika kita merasa dipuji orang lain :D.
“Nah, hewan yang ketiga
ini menggambarkan karakter kamu yang sesungguhnya. Kunang-kunang, jarang orang
terlintas lalu menyebut hewan ini. Kunang-kunang, apa ya??”
“Mana aku tahu.” Jawabku
kesal
“Nanti deh aku sms ya,
perlu analisis hewan dulu.” Jawabnya denga gaya yang sok tahu.
“Gimana sih, perlu
diragukan nih jawaban-jawaban sebelumnya.” Tukasku
“Santai, terserah kamu
percaya atau enggak. Tapi dari raut wajahmu, kamu meng’iya’kan
jawaban-jawabanku tadi.” Jawabnya sambil tertawa.
Perjalanan kami memang
sudah sampai depan kost-ku. Kami-pun berpisah.
Tidak lama setelah saya
memasuki kamar, tiba-tiba handphone saya berdering menunjukkan ada sms masuk.
Benar ternyata, sms dari temanku. Isinya, jawaban karakter hewan yang belum
terjawab tadi. Begini smsnya :
Oh ye ini arti kunang2 :Penyendiri, berusaha memberikan arti ke orang lain walaupun kecil
Saya langsung kembali senyum-senyum sendiri. Secara tidak langsung telah
meng’iya’kan pernyataan teman saya itu. Teman
saya ini memang dari jurusan Biologi. Menurutnya, hanya orang-orang tertentu
yang dapat menjawab karakter-karakter manusia dari hewan (aneh) dan memang ada
buku khusus, semacam buku psikologi untuk membaca karakter orang dari karakter
hewan, LOL.
Kalau
saya beri simpulan sendiri, orang-orang yang ‘katanya’ di baca karakternya itu
sebenarnya telah tersugesti dengan ucapan orang yang ‘katanya’ membaca
karakternya. Sehingga, orang-orang yang dibaca karakternya itu meng’iya’kan. Dengan
kata lain, setuju bahwa karakter yang dibaca itu sesuai dengan dirinya, meskipun
memang telah banyak penelitian terhadap karakter manusia ini. Sugesti yang baik
akan menciptakan hal yang lebih baik, sugesti yang buruk akan menyadarkan kita untuk
memberikan yang terbaik. Intinya, tetap harus memberikan karakter terbaik untuk
orang-orang yang ada di sekeliling kita. Pura-pura jadi orang baik tidak
masalah, siapa tahu dengan berpura-pura baik kita jadi terbiasa untuk selalu
berbuat baik. Saya kurang sepakat dengan kalimat, Hidup harus jadi diri
sendiri, harus apa adanya. Kenapa harus jadi diri sendiri yang buruk jika sebenarnya
bisa lebih baik? Kenapa harus apa adanya kalau ternyata hidup itu bisa lebih
dari sekadar apa adanya.
Allahua’lam bishowab