Tulisan
ini adalah sebuah kisah tentang ukhuwah, pengabdian, perjuangan, dan
pengorbanan. Teringat kenangan itu, kenangan kebersamaan dan perjuangan kami
yang penuh liku.
Sebuah
keluarga yang dipertemukan Allah di SMAN 3 Tangerang melalui sebuah organisasi
dakwah yang bernama ROHANI ISLAM SMAN 3 TANGERANG (ROHIS GATRA) *ide
Pak Amsar*. Meskipun di kampus memiliki keluarga baru, namun
hati tetap terpaut dengan keluarga ini, insya Allah. Keluarga yang membuat saya
merasa rindu dan selalu teringat semua kenangan di dalamnya. Masjid Nurul Huda,
masjid yang insya Allah 'meningkat' sesuai dengan meningkatnya kualitas dan
kuantitas kader dakwah setiap tahunnya.
Layaknya
sebuah keluarga, kami pun tak lepas dari konflik yang membuat kami kesal dan
menangis, namun membuat kami senyum-senyum sendiri saat mengingat itu kembali.
Perdebatan yang kerap menemani kami dalam syuro’, yang diakhiri dengan
keputusan bersama. Kondisi sekolah yang sering tidak mendukung dengan inovasi
kegiatan kami. Namun, tak membuat kami menyerah dan mengalah dengan jalan ini. Jalan
ini adalah jalan yang sudah kami pilih, untuk kami lalui dalam hidup dan menuju
kebahagiaan hakiki di akhirat. Jalan ini kawan, jalan yang penuh liku, tapi
nikmat untuk dilalui, bersama. Ketika kelemahan untuk berjuang sendiri di jalan
ini, kebersamaan adalah kekuatan kami. Kekuatan utama dalam perjuangan ini. Eratnya
‘genggaman tagan’ kami, membuat kami tenang melalui rintangan, ringan
menghadapi tantangan yang ada.
Berpisahnya
kami menuju perjuangan yang lebih mulia di kampus tercinta kami, ikatan ini
akan terus kami jaga. Akan kami jaga hingga JannahNya, insya Allah. Maka, kami
harus berusaha mengikat diri dengan jalan ini dan dengan saudara-saudara kami
di jalan ini. Ada 5 ikatan yang mengharuskan kami tetap berada di sini (jalan
dakwah).
Pertama,
ikatan akidah
Tali
ikatan aqidah Islamiyah yang menyatukan kami dengan jalan ini. Kesamaan iman
yang menghimpun dan mengikat kami bersama saudara-saudara kami di sini. Rohis
perdana, awal dari pertemuan kami, awal dari perjuangan panjang ini yang
membuat kami rindu hingga kini. Saat-saat mentoring, berjuang bersama dalam
setiap kepanitiaan, sampai liburan bersama. Ikatan aqidah yang menjadi pondasi
awal kami dalam menegakkan al-haq di sekolah ini.
Kedua, ikatan
pemikiran
![]() |
rujak party |
Sejak
awal, kebersamaan kami di jalan ini memang dibangun oleh kesamaan cita-cita dan
pemikiran. Kami disatukan oleh kesamaan ide, gagasan, keinginan, dan cita-cita
hidup yang kami yakini merupakan sarana yang bisa menyampaikan kami kepada
ridho Allah SWT. Walaupun adu pemikiran sering kami lakukan untuk memutuskan
yang terbaik, namun kesamaan tujuan dan cita-cita kami-lah yang membuat semua
itu terasa indah dan tetap dalam satu jalan kebaikan.
Isra’ Mi’raj, Maulid Nabi, LDKR, mabit, B3R (Bersih-Bersih Bareng Rohis),
belajar bersama di teras masjid, rujak party, buat mading, membuat kami
tersenyum dan menangis rindu mengingat saat-saat itu.
Ketiga, ikatan
persaudaraan
![]() |
futsalan dulu aaahh |
Tak ada
yang melebihi warna jiwa kami setelah keimanan kepada Allah, kecuali suasana
persaudaraan karena Allah SWT di jalan ini. Di jalan ini, kami terikat dengan
ruh persaudaraan yang tulus yang tersemai melalui kebersamaan kami dalam
tugas-tugas dakwah yang kami jalani. Kami berharap, persaudaraan kami di jalan
ini adalah seperti yang digambarkan oleh Rasulullah, tentang golongan
orang-orang yang dinaungi Allah di hari kiamat. dimana salah satu golongan itu
adalah orang yang saling bercinta karena Allah, bertemu karena Allah dan
berpisah karena Allah. Merasa bahagia saat keluarga kami berada dalam lingkar
kebaikan, dan merasa sedih saat keluarga kami berada dalam lingkar keburukan.
Ikatan
persaudaraan ini yang membuat kami masih menjalin komunikasi meskipun jarak
berjauhan dengan kampus yang berbeda, ada yang di STAN, ITB, UI, UGM, UNDIP,
UNPAD, UIN, UNJ, STT Telkom, UNSRI, IPB. Semoga
kami dikumpulkan kembali dalam jannah Allah bersama hamba-hambaNya yang shalih,
aamiin.
Keempat, ikatan
organisasi
salah satu kegiatan keputrian |
Dalam
organisasi dakwah ini, berlakulah ketentuan sebagaimana orang yang bekerja di
dalam sebuah perusahaan, dan harus terikat dengan ragam peraturan yang
diberlakukan. Seperti itulah kebersamaan kami di jalan ini.. Peraturan dan
kegiatan yang menumbuhkan semua potensi kami. Suka dan duka kami lewati
bersama.
Kelima, ikatan janji
Di jalan
ini, kami masing-masing telah mengikrarkan janji. Janji yang paling minimal
adalah janji yang tercetus dalam hati kami, dalam diri kami sendiri, kepada
Allah. Atau bahkan juga janji kepada saudara-saudara perjalanan untuk tetap
setia dan mendukung perjuangan. Perjuangan yang lebih dahsyat, yang menanti
kami di kampus baru, dengan keluarga seperjuangan yang baru. Melanjutkan
penegakkan al-haq dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapu kami berada.
Andai
di tengah perjalanan, kami harus mengalami ujian, fitnah, godaan, dan rayuan.
Kami berharap kelima ikatan kami ini tidak pernah bisa menghempas kami untuk
keluar dari jalan ini. I love you cz Allah SWT.
Selamat
Berjuang Kawan! Jannah-Nya, telah menunggu kehadiran kami :”)
Let’s sing together!!!
Sebiru Hari Ini”- edcoustic
Bukankah hati kita telah
lama menyatu dalam tali kisah persahabatan Ilahi?
Pegang erat tangan kita
terakhir kalinya.
Hapus air mata meski
kita kan berpisah,
Slamat jalan, teman
Tetaplah berjuang..!
Semoga qt bertemu
kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini…
Terinspirasi dari
buku, “Beginilah Jalan Dakwah Mengajarkan Kami”.
ALLAHU AKBAR... ALLAHU
AKBAR...ALLAHU AKBAR !!! *ba'da syuro’*
Allahua’lam bisshowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar